![]() ![]() Perbedaan tempat tumbuh tidak berpengaruh terhadap kadar kubebin di dalam ekstrak tetapi berpengaruh terhadap randemen. Standardisasi mikrobiologi ekstrak meliputi angka kapang/ khamir, angka lempeng total, mikroba patogen ( E scerichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp dan Shigella sp). Standardisasi simplisia meliputi penetapan kadar air, kadar minyak atsiri, susut pengeringan, kadar abu, kadar abu tak larut asam, cemaran logam berat, residu pestisida dan aflatoksin total. Simplisia dengan kadar kubebin yang tertinggi selanjutnya dilakukan standardisasi. Penetapan kadar kubebin dengan metode kromatografi lapis tipis-densitometri. Kadar kubebin merupakan parameter utama dalam pemilihan sumber bahan baku. Kemukus diekstrak dengan metode maserasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan standardisasi dan membandingkan kadar kubebin dari tiga daerah yang berbeda yaitu Kulonprogo, Magelang, dan Wonosobo sebagai bahan baku untuk pembuatan sediaan kapsul jamu sesak nafas. Perbedaan tempat tumbuh memberi pengaruh terhadap variasi kadar kubebin. Senyawa ini bisa digunakan sebagai marker untuk mengendalikan kualitas kemukus. ![]() Kubebin merupakan senyawa utama yang terkandung di dalam buah kemukus ( Piper cubeba Lf.). Standardisasi meliputi parameter spesifik dan non spesifik. Standardisasi merupakan suatu upaya untuk menjaga kualitas bahan baku yang berasal dari tanaman.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |